TANGGUNG JAWAB NEGARA AMERIKA SERIKAT ATAS UJI COBA SENJATA NUKLIR DI KEPULAUAN MARSHALL BERDASARKAN PRINSIP KEMANUSIAAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
Sari
Jurnal ini membahas tentang bentuk pertanggungjawaban Amerika Serikat kepada penduduk Kepulauan Marshall atas uji coba senjata nuklir tahun 1946 sampai dengan 1958 yang melanggar hukum humaniter internasional. Bentuk pertanggungjawaban terhadap penduduk Kepulauan Marshall didasarkan pada Draft Articles on Responsibility of States for Internationally Wrongful Act dan Konvensi Den Haag 1907 sebagai perwujudan atas prinsip kemanusiaan hukum humaniter internasional. Metodologi yang diterapkan pada jurnal ini adalah jenis penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan studi kepustakaan berdasarkan analisis kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa radiasi yang ditimbulkan atas uji coba senjata nuklir menyebabkan berbagai macam penyakit hingga kematian yang melanggar prinsip kemanusiaan hukum humaniter internasional. Terhadap hal tersebut, Amerika Serikat wajib memberikan pertanggungjawabannya secara penuh. Namun, sampai hari ini Mahkamah Internasional (ICJ) dan Amerika Serikat belum memberikan respon atas permintaan pertanggungjawaban Kepulauan Marshall akibat radiasi uji coba senjata nuklir tersebut.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
, Hukum Humaniter Internasional Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Anda, Jakarta: International Committee of the Red Cross (ICRC), 2008.
Agence France-Press in Majuro. “Bikini Atoll nuclear test: 60 years later and islands still unliveable,” https://www.theguardian.com/world/2014/mar/02/bikini-atoll-nuclear-test-60-years, diakses 19 Juni 2022.
Chandra, D., dan Nurcahyawan, T., “Legalitas Dan Tanggung Jawab Korea Utara Atas Uji Coba Senjata Nuklirnya,” Jurnal Hukum Adigama, Volume 1 Nomor 1, (Juli 2018): 2, diakses 11 Mei 2022, doi: 10.24912/adigama.v1i1.2220.
Danial, “Revitalisasi Prinsip Pembedaan (Distinction Principle) Sebagai Upaya Perlindungan Korban Konflik dalam Konflik Bersenjata Modern,” Jurnal Media Hukum, Volume 23 Nomor 2, (Desember, 2016): 203, diakses 20 Juni 2022, doi: https://doi.org/10.18196/jmh.2016.0080.200-208.
Garnida, M. H., dan Syam, H., “Uji Coba Nuklir dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Dikaitkan dengan Non-Proliferation Treaty (NPT) dan Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT),” Prosiding Ilmu Hukum, Volume 4 Nomor 2, (Agustus, 2018): 903, diakses 20 Juni 2022, doi: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.10959.
Gumenggilung, M. E. S., “Pertanggungjawaban Atas Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Perang Berdasarkan Perspektif Hukum Humaniter Internasional, Skripsi Ilmu Hukum Program Studi Ilmu Hukum, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Institusional, 2016, Dipublikasikan.
Haryomataram, Hukum Internasional, Jakarta: Rajawali Press, 1984.
Hingorani, R. C., Modern International Law, Nepal: Oceana Publications, 1984.
Istanto, F. S., Hukum Internasional, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1994.
Jaiswal, N. K., Military operations research: quantitative decision making, New York: Kluwer Academic Publishers, 1997.
Joyner, Dan., “Is the NPT Customary International Law?: A Question Central to the Marshall Islands ICJ Case,” https://armscontrollaw.com/2014/05/07/is-the-npt-customary-international-law-a-question-central-to-the-marshall-islands-icj-case/, diakses 19 Juni 2022.
Kleck, G., dan McElrath, K., “The effects of weaponry on human violence,” Social Forces, Volume 69 Nomor 3, (Maret, 1991): 671, diakses pada 19 Juni 2022, doi: https://doi.org/10.2307/2579469.
Koesrianti, 2 Sisi Nuklir, Senjata Nuklir dan Kesejahteraan Manusia, Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2016.
Komala, A., “Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts”, Indonesian Journal of International Law, Volume 5 Nomor 1, (Oktober, 2007): 135-140, diakses 19 Juni 2022, doi: 10.17304/ijil.vol5.1.477
Martin, E. A., A Dictionary of Law, Oxford: OUP Oxford, 2009.
Marwan, M., dan Jimmpy P., Kamus Hukum, Surabaya: Reality Publisher, 2009.
Miller, S. E., Nuclear Collisions: Discord, Reform & The Nuclear Nonproliferation Regime, Cambridge: American Academy of Arts and Science, 2012.
Moxley Jr, C. J., Burroughs, J., dan Granoff, J., “Nuclear Weapons and Compliance with International Humanitarian Law and The Nucluear Non-Proliferation,” Fordham Int’l LJ 34, (Maret, 2012): 603, diakses 19 Juni 2022, doi: https://ir.lawnet.fordham.edu/ilj/vol34/iss4/1.
Nugraha, S., “Tanggung Jawab Negara dalam Penerapan Hukum Humaniter
Internasional Studi Kasus Konflik Bersenjata Non-Internasional di Suriah dan Implikasinya Bagi Indonesia,” Aktualita, Volume 2 Nomor 1, (Juni, 2019): 240, diakses 20 Juni 2022, doi: https://doi.org/10.29313/aktualita.v2i1.4683.
Nugraha, T. R., “Interpretasi International Court of Justice (ICJ) Pada Pasal VI Perjanjian Non-Proliferation Treaty 1968 (NPT),” Arena Hukum, Volume 14 Nomor 2, (Agustus 2021): 350, diakses 11 Mei 2022, doi: https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2021.01402.8.
Oxford Advanced Learners Dictionary (8th ed), Oxford: Oxford University Press, 2002.
Pictet, J. S., Development and Principles of International Humanitarian Law: Course Given in July 1982 at the University of Strasbourg as Part of The Courses Organized by The International Institute of Human Rights (2nd ed), London: Martinus Nijhoff Publishers, 1985.
Prawihatsari, G. Y. P. N., “Faktor Constraints dan Incentives dalam Kebijakan India Meratifikasi Additional Protocol IAEA,” Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Volume 6 Nomor 3, (September, 2017): 3, diakses 19 Juni 2022.
Republic of the Marshall Islands Environment Data Portal, “Nuclear Justice for the Marshall Islands - A Coordinated Action for Justice, https://rmi-data.sprep.org/dataset/national-nuclear-commission-strategy-justice, diakses 20 Juni 2022.
Republic of the Marshall Islands Environment Data Portal, “Nuclear Justice for the Marshall Islands - A Coordinated Action for Justice,” https://rmi-data.sprep.org/dataset/national-nuclear-commission-strategy-justice, diakses 20 Juni 2022.
Rumanda, F. I., Hardiwinoto, S., & Setiyono, J., “Penggunaan Senjata Kimia Uranium Terdeplesi (Depleted Uranium) pada Konflik Bersenjata Amerika Serikat Versus Irak Ditinjau dari Hukum Humaniter Internasional,” Diponegoro Law Journal, Volume 5 Nomor 4, (Agustus 2016): 2, diakses 11 Mei 2022, doi: https://doi.org/10.14710/dlj.2016.12882.
Shaw, M.N., International Law. Cambridge: Cambridge University Press, 2008.
Suaidah, “Vokalitas Perempuan Marshall Islands dalam Menyuarakan Isu Dampak Uji Coba Nuklir Amerika Serikat (AS) di Republik Marshall Islands (RMI)” Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Volume 5 Nomor 2, (Juni, 2016): 547, diakses 20 Juni 2022.
UN-iLibrary, “Letter dated 22 June 1995 from the permanent representative of the Marshall Islands to the United Nations, together with written statement of the government of the Marshall Islands, https://www.un-ilibrary.org/content/books/9789210014274c032, diakses 20 Juni 2022.
United Nations, “Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons”, https://www.un.org/disarmament/wmd/nuclear/tpnw, diakses 19 Juni 2022.
Wallace, R. M., & Martin-Ortega, O., International Law, Mytholmroyd: Sweet and Maxwell, 2020.
Yamada, S., & Akiyama, M., “For the good of mankind: The legacy of nuclear testing in Micronesia,” Social Medicine, Volume 8 Number 2, (Agustus 2014): 84-85, diakses 19 Juni 2022, https://www.socialmedicine.info/index.php/socialmedicine/article/view/682.
Peraturan-peraturan
Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty (CTBT).
Draft Articles on Responsibility of States for Internationally Wrongful Act.
Konvensi Den Haag 1907.
Nuclear Non-Poliferation Treaty (Traktat NPT).
Treaty on the Prohibition Nuclear Weapons (TPNW).
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.